Polisi sudah memintai keterangan enam petani pemilik 7 petak sawah yang terbentuk crop circle di Berbah, Sleman. Hasilnya, para pemilik lahan itu percaya, bulatan yang cukup luas itu bukan buatan manusia.
"Mereka bilang, nggak mungkin itu dibuat oleh manusia. Soalnya itu rapi sekali," kata Kapolsek Berbah AKP I Made Muliawan saat berbincang dengan detikcom, Senin (24/1/2011).
Dugaan itu diperkuat dengan pengakuan para petani yang tidak melihat kegiatan mencurigakan di atas lahan tersebut. "Tidak ada keterangan yang menyebutkan, melihat ada orang melakukan hal-hal aneh di sawah itu," katanya.
Bahkan, salah satu pemilik lahan yang tinggal tidak jauh dari sawah mengaku mendengar suara bising pada malam hari sebelum simbol tersebut ditemukan. Suara tersebut mirip suara pesawat.
"Malam hari ada yang bilang mendengar suara seperti pesawat turun, terus paginya dia melihat di sawahnya ada ini," kata Muliawan.
Namun bulatan yang disebut-sebut jejak 'UFO' itu tetap menjadi misteri. Saat ini, Murliawan hanya sebatas memastikan lokasi itu tidak didekati oleh orang-orang yang terus berduyun-duyun menonton.
"Kita amankan lokasi, kita pasang police line karena takut nanti rusak. Apalagi, kanan kiri kan padi yang siap panen, nanti kalau diinjak-injak, kan makin merugikan petani," kata Muliawan. Padi ditanam di persawahan itu adalah varietas ciherang yang dua pekan lagi akan dipanen.
Seperti diberitakan, sebuah lingkaran menyerupai crop circle terbentuk di atas areal lahan persawahan di Dusun Jogomangsar, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta.
Lingkaran 'UFO' yang dikenal sebagai crop circle ini menghebohkan warga sejak Minggu kemarin. Mereka heran melihat lingkaran simetris di sawah milik Ngadiran dkk, padahal lingkaran itu belum ada pada Sabtu (22/1) lalu.
Lingkaran itu terbentuk karena posisi padi rebah berputar ke arah kanan. Padi yang masih berdiri setinggi sekitar 60-70 cm, sedangkan yang rebah setinggi sekitar 50 cm. Lingkaran itu hingga kini masih misterius. Sejumlah ahli percaya crop circle itu buatan manusia.
0 comments:
Posting Komentar