Kabupaten Banyumas memang terkenal dengan yang namanya Soto Sokaraja. Tapi, tahukah Anda, ternyata selama 1 bulan ini tinggal di Banyumas, saya menemukan banyak sekali ragam dan nama Soto yang ternyata nyaris semuanya mantap.
Pertama kali, saya mencicip warung dengan nama Soto Jalan Bank yang terletak di kota Purwokerto. Soto Jalan Bank ini merupakan Soto ayam yang menggunakan ayam kampung sebagai materialnya. Kuahnya berwarna bening agak coklat dengan isian ketupat, bihun, Krupuk Mie Kuning dari ketela dan krupuk merah yang menjadikan soto ini bak lampu lalu lintas.
Ada hijau daun bawang, kuning dan merah kerupuk. Semarak dan Enaaak. Makin yahui ketika kita tambahkan sambal kacang yang minta ampun pedasnya. Hidangan ini lengkap dengan minumannya cukup membayar tak lebih dari Rp 10.000.
Soto Daging Khas Sokaraja
Kemudian hari berikutnya saya mencoba Soto Kecik Sokaraja yang terletak di Sokaraja masih Kabupaten Banyumas. Soto ini sama seperti Soto Jalan Bank yang sambalnya juga sambal kacang. Bedanya kalau disini yang terkenal itu soto daging sapinya. Empuk dan nggak bikin selipan di gigi. Kemudian bagian dalam soto ini banyak sekali terdapat tauge, tapi kalau gak mau, boleh kok nggak usah pakai.
Soto kecik ini memang cukup terkenal di daerah Sokaraja. Namun, wow jangan salah, karena selain warung bernama Soto Kecik, di Sokaraja sini juga ada warung bernama Soto Lama dan Soto Sokaraja yang rasanya benar benar bersaing. Namun, ups … saya akan buka rahasia, dimana anda dapat merasakan Soto Sokaraja yang paling nyentil lidah saya dan menjadi rebutan masyarakat Lokal Banyumas.
Soto Sokaraja incaran warga lokal Banyumas
Berdasarkan pengalaman berkuliner saya pula. Warung yang menjadi buruan warga lokal, berarti itu adalah warung dengan rasa paling mendekati sempurna dan memang begitulah kenyataannya. Warung Soto tersebut bernama Warung Soto Sutri. Sebuah warung tradisional yang … lokasinya? Hanya di sebuah gang kecil sempit yang mobil juga tidak bisa berjalan lebih dari 15 km per jam. Hm,.. soal alamat, maaf saya kurang paham. Karena waktu tanya pada pemiliknya dia juga agak kebingungan menjelaskan. "Belakang pabrik logam Jalan Sokaraja-Purwokerto," hanya kalimat itulah yang dia berikan, tapi dia meninggalkan nomor telepon untuk saya, yaitu 0281-5740578.
Jika Anda tak percaya dengan keenakan soto ini, coba saja rasakan. Oya, tapi jangan terlambat. Karena meski baru buka jam 9 pagi, bisa dipastikan jam 1 siang, puluhan kilogram daging sudah dapat dipastikan lenyap "disikat" pelanggan. Soalnya saya 3 kali datang tepat jam 1 siang, 3 kali itu pula saya terpaksa tak dapat menikmati kelezatan Soto Sutri ini.
“Soto disini ini terasa betul segarnya. Dagingnya terasa betul daging baru, kaldunya juga kaldu baru yang segar," begitulah kata Anggun, pelanggan Soto Sutri.
Ya,… semuanya segar karena memang tak ada sisa daging yang disimpan. Belanja subuh, langsung diolah dan siang sudah habis. Begitu seterusnya.
Ketika saya coba sendiri, wiiww dagingnya memang empuk luar biasa. Empuknya itu benar-benar terasa ungkul atau utuh dengan bumbu yang sangat meresap. Ini saya tebak, karena baik daging maupun kuahnya semua dimasak dengan menggunakan kayu bakar.
Selain itu yang saya rasakan, akibat dagingnya yang segar, dagingnya terasa betul gurih manis saripati sapinya dan tidak membuat selip di gigi. Seperti halnya dengan soto lainnya khas Sokaraja, sambal disini juga sambal kacang dan sotonya dipenuhi oleh tauge, ketupat dan krupuk aneka warna.
Soto Incaran warga Lokal Banyumas lainnya
Soto yang menjadi incaran warga lokal lainnya adalah Soto Gareng di Jalan Kulon Banyumas. Soto ini warnanya coklat, ternyata warna ini muncul karena kuahnya langsung diberi bumbu kacang sehingga kuahnya agak kental. Sama juga dengan Soto Jalan Bank, materialnya juga ayam kampung yang putih bersih. Namun jika Soto Jalan Bank dan Soto Sutra cenderung pada rasa asin, disini lidah Anda akan diselimuti oleh rasa manis, rasa yang begitu khas di lidah wong Jawa Tengah.
Oya, tapi karena ini merupakan warung Soto Tradisional yang bukan menjadi tujuan utama pelancong melainkan memang warungnya masyarakat lokal, warung ini memiliki jam buka tutup yang tidak pasti. Lebih ekstrim dibanding Soto Sutra, jika Soto Sutra bisa diprediksi sekitar jam 1 dagangan habis, maka disini kadang baru buka sebentar, sudah langsung tutup. Jadi, saya sarankan jika Anda memang ingin mencoba, datanglah pagi-pagi, jangan terlalu mendekati jam makan siang.
Sumber
0 comments:
Posting Komentar