Aksi peledakan bom di Masjid Az Zikra Mapolresta Cirebon sudah lama berselang. Namun kisah seputar peledakan tersebut masih saja menjadi bahan perbincangan. Apalagi kisah-kisah yang berbau mistis.
Anda boleh percaya atau tidak, tapi Senopati Keraton Keperabonan Muhammad Muchlis punya cerita tersendiri mengenai cerita mistis dibalik peledakan bom yang dilakukan Muhammad Syarif tersebut.
"Selama merawat pusaka, ada cerita aneh yang luar biasa dalam kejadian bom Cirebon," kata Muchlis di sela pameran pusaka di Gedung Konferensi Asia Afrika, Bandung.
Muchlis menuturkan, kejadian aneh dialami Kasat Lantas Polresta Cirebon AKP Kurnia, yang turut menjadi korban peledakan bom bunuh diri pada Jumat 15 April itu lalu.
Anehnya, saat itu Kurnia hanya mengalami luka ringan di bagian dahinya. Padahal dia salat di shaf ketiga, di belakang Syarif si pelaku bom bunuh diri yang berdiri di shaf kedua. Di depan Sarif atau shaf pertama berdiri Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco yang justru mengalami luka serius.
"Sebelum kejadian bom, saya sempat bertemu dengan Kasatlantas dalam acara sosialisasi benda pusaka. Saat itulah saya memberi pusaka keris pribadi saya kepada Kasatlantas," tuturnya.
Awalnya, Kurnia heran kenapa diberi Keris pusaka sepanjang jari kelingking itu. Muchlis menyarankan, supaya keris tersebut selalu dibawa sebagai kenang-kenangan.
Maka saat kejadian bom itu Kurnia masih menyimpan keris di balik saku bajunya. Dia hanya luka ringan. Dia sendiri keheranan atas luka ringan yang dideritanya mengingat jarak dirinya dengan pelaku bom bunuh diri amat dekat.
Pascakejadian, Kurnia yang dirawat di RS Pelabuhan Cirebon memangundang Muchlis. "Dia heran dan bertanya soal pengaruh pusaka terkait bom Cirebon. Saya bilang itu karena kehendak Allah SWT," ungkapnya.
Muchlis yakin, ada benda yang memang mengandung energi mistis. Termasuk keris yang dipegang Kurnia saat kejadian naas itu. "Benda pusaka akan bekerja saat orang yang memegangnya tidak bisa menghindar dari bahaya," terangnya.
0 comments:
Posting Komentar